Adalah mengherankan bagi saya mendapati seseorang (muslim) mempertanyakan keadilan Allah. "Dimana letak keadilan Allah bagi orang-orang yang tidak dilahirkan pada keluarga muslim, bahkan pada keluarga primitif di pedalaman yang tidak pernah tersentuh Islam?" kurang lebih begitu tanyanya.
Yang bersangkutan telah mendapatkan jawaban dari beberapa ustad yang pernah ditanyainya, namun jawaban-jawaban dari para ustad tersebut tidak pernah memuaskan bagi yang bersangkutan. Yang bersangkutan mengatakan bahwa beberapa ustad memberikan jawaban: "...mereka akan di hisab selayaknya orang gila. Ruh mereka akan terombang-ambing antara dunia dan akhirat. Mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang belum mendapatkan hidayah."
Saya pun tak punya dalil untuk menjawab pertanyaan itu, bahkan untuk membenarkan atau menyalahkan pendapat ustad yang dikutip oleh yang bersangkutan. Namun sejauh pemahaman saya yang dangkal, bahwa mempercayai Allah adalah salah satu rukun iman. Iman merupakan hal yang abstrak yang tidak bisa diukur secara empirik, kalaupun harus diukur paling-paling hanya bisa diukur dari parameternya saja, yang juga belum tentu terjamin kebenarannya. Dalam nya iman merupakan bagian dari urusan ghaib, hanya yang bersangkutan dan Allah lah yang tahu, atau orang-orang tertentu yang diberikan izin Allah untuk mengetahuinya.
Letak keadilan Allah adalah rahasia Allah Yang Maha Tahu, sungguh kemampuan manusia terbatas dan tidak layak untuk mempertanyakan keadilan Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 216 yang artinya:
"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa manusia tidak akan mampu menjangkau keadilan Allah kecuali Allah mengizinkan untuk itu. Apa yang menurut manusia tidak adil belum tentu benar tidak adil, bisa jadi terkandung di dalamnya keadilan yang hakiki di mata Allah. Sebaliknya, ada pula sesuatu hal yang dipandang baik dan adil oleh manusia, tetapi justru di dalamnya terdapat ketidakadilan.
Demikianlah, iman merupakan bagian dari nikmat Allah yang wajib disyukuri. Menjadi bagian dari orang yang beriman merupakan sebuah keberuntungan besar. Tidaklah manusia beriman kepada Allah melainkan karena rahmatNya. Mempertanyakan (atau bahkan mungkin mengkritisi) Allah beserta 99 sifatNya, secara sederhana saya katakan bahwa yang bersangkutan termasuk dalam orang yang belum mendapat hidayah. Semoga Allah memberikan ampunan, rahmat, dan hidayah pada yang bersangkutan.
Mohon tambahan dan masukan dari rekan-rekan sekalian. Semoga comments rekan-rekan sekalian dicatat sebagai bagian dari dakwah dan dibalas sebagai ibadah oleh Allah SWT. Amin.
Adakah dari kita yang ingat, pernah mengemis-ngemis ama tuhan minta dilahirkan ke dunia? Tidak ada kan? Tiba2 saja dijebloskan ke dunia, dijejali konsep surga dan neraka.
ReplyDeleteDari situ saja saja nampak ketidak adilannya.
Para penyembah alien (astronot purba) emang aneh2...
Aku masih belum percaya Allah itu adil, aku terlahir craniosynostosis, di beri cobaam osteomylitis pada tulang kaki dan hidupku susah bagaimana aku percaya bahwa Allah itu adil? aku masih bertaruh kepada tuhanku jika dia bisa mengubah segalanya rubah lah aku baru aku percaya engkau tuhan.
ReplyDeleteYa iyaalah belum adil bagiku kalian dah diberkahi kekayaan apa2 ada makanya bisa bilang begitu jikalau kalian diposisi wajah jelek miskin Pati akan seperti ini jangan sok deh
ReplyDeleteKenapa orang yang menganggu kita tidak dihukum Alloh.
ReplyDeleteMalah AQ lihat mereka dapat kebahagiaan dan sebagian malah dapat harta.
Sedang kan AQ sengsara.
Di mana letak keadilan Tuhan ALLOH.
Di mana letak janji Alloh
.
Apakah Alloh itu ADA
Kenapa orang yang menganggu kita tidak dihukum Alloh.
ReplyDeleteMalah AQ lihat mereka dapat kebahagiaan dan sebagian malah dapat harta.
Sedang kan AQ sengsara.
Di mana letak keadilan Tuhan ALLOH.
Di mana letak janji Alloh
.
Apakah Alloh itu ADA
Makasih kak penjelasannya 🙏🏻
ReplyDeleteAlhamdulillah saya paham kak 🙏🏻🙏🏻
Setuju banget... Ataukah Allah sangat menyukai kedzaliman tas... Sehingga yg dzalim justru terlihat baik2 saja bahkan bahagia
ReplyDelete